Soeharto Kritis dari Hari ke Hari
Jakarta - Sejak dilarikan ke RSPP sejak 4 Januari 2008, HM Soeharto telah berkali-kali dinyatakan kritis dan gawat. Namun, sekian kali itu pula, kondisi Soeharto dinyatakan membaik lagi. Hingga pukul 23.30 WIB, Minggu (13/1/2008), kondisi Soeharto membaik, tapi masih kritis.
Berikut kronologi kritisnya Soeharto:
Jumat, 4 Januari 2008Soeharto dilarikan ke RSPP sekitar pukul 14.15 WIB. Soeharto mengalami penurunan hemoglobin darah dan mengalami penimbunan cairan di semua tubuh sejak lima hari lalu. Namun, Soeharto masih dinyatakan sadar dan stabil, meski penyakitnya sangat serius. Soeharto dipasangi sejumlah alat di tubuhnya.
Sabtu, 5 Januari 2008- Tim dokter menyatakan penyakit Soeharto sangat kompleks. Selain jantung, ginjal dan paru-paru Soeharto juga bermasalah. Alat pacu jantung di tubuh Soeharto ditambah. Soeharto masih sadar, tapi sering mengantuk.
- Tim dokter menyatakan kondisi Soeharto belum membaik. Namun, dari sejumlah koleganya, Soeharto dinyatakan kritis dan ditangani 40 dokter. Seiring kritisnya Pak Harto, Presiden SBY dan Wapres Jusuf Kalla menyempatkan diri menjenguknya. Seusai menjenguk, SBY menyatakan Soeharto kritis dan meminta masyarakat berdoa.
- Hingga pukul 17.00 WIB, Soeharto masih dinyatakan kritis. Sejumlah alat dipasang di tubuh Soeharto. Pak Harto juga menjalani transfusi darah. Hingga malam hari, penjenguk Soeharto terus bertambah, terutama dari kerabat dan kroninya di zaman Orde Baru.
- Menjelang dini hari, ada kabar Soeharto mengalami koma, bahkan ada isu Soeharto meninggal. Sejumlah mantan pejabat memastikan Soeharto masih hidup. Namun, setelah dokter melakukan penanganan, Soeharto membaik dan sudah melewati masa kritis.
Minggu, 6 Januari 2008- Kondisi Soeharto dinyatakan membaik, seiring dipasangnya banyak alat bantu. Ginjal Soeharto juga dinyatakan telah berfungsi kembali dan Soeharto bisa buang air kecil. Bahkan, pada malam hari, Soeharto sudah bisa memakan bubur.
Senin, 7 Januari 2008- Soeharto makin terus membaik. Meski kondisinya lemah, namun nafsu makan membaik. Bahkan, Soeharto juga sudah bisa bicara terbata-bata. Semua alat masih terpasang di tubuh Soeharto. Alat untuk memeriksa jantung disiagakan.
Selasa, 8 Januari 2008- Pukul 10.00 WIB, tim dokter mengabarkan bahwa kondisi Soeharto menurun. Namun, dokter membantah bahwa Soeharto koma. Menurut dokter, Soeharto tetap sadar. Soeharto juga masih bisa melakukan komunikasi, namun lemah.
- Soeharto diperiksa di ruang nuklir untuk mengetahui pergerakan otot jantung. Saat itulah, wajah Soeharto bisa terlihat publik untuk pertama kalinya sejak masuk RSPP 4 Januari 2008. Hingga malam hari, kondisi Soeharto masih belum menunjukkan perkembangan berarti.
Rabu, 9 Januari 2008- Pada pagi hari, Soeharto dinyatakan membaik dibanding hari kemarin. Namun, Soeharto sempat mengalami pendarahan di feses dan urin, akibat pemasangan banyak alat di tubuh Soeharto.
- Namun, sore hari sempat muncul isu Soeharto wafat. Namun, tim dokter langsung membantahnya. Pukul 18.00 WIB, tim dokter memastikan Soeharto sadar penuh, meski lemah. Pukul 23.00 WIB, Soeharto dinyatakan stabil setelah mendapat transfusi darah.
Kamis, 10 Januari 2008- Kesehatan Soeharto terus membaik. Namun, mantan Presiden itu mengalami sesak nafas. Namun, hal itu bisa diatasi. Soeharto diinformasikan bisa makan dan berkomunikasi. Soeharto juga sempat bertanya tanya arah kiblat karena akan salat. Malam hari, Soeharto bisa tidur nyenyak.
Jumat, 11 Januari 2008- Tim dokter mengabarkan kondisi Soeharto labil. Paru-paru mengalami infeksi. Sesak nafas Soeharto masih berlangsung, karena banyaknya cairan di paru-parunya.
- pukul 17.00 WIB, kondisi menurun sangat gawat. Ada kabar bahwa Soeharto mengalami koma, sehingga tim dokter menggelar jumpa pers mendadak. Semua anak dan cucu Soeharto sudah berkumpul di lantai 5 RSPP. Semua alat bantuan medis dilepas.
- Pukul 20.00 WIB, tim dokter menggelar jumpa pers. Dokter memastikan Soeharto sangat gawat, kesadaran menurun, pernafasan memburuk. Namun, dokter telah berusaha menanganinya dengan memberikan obat-obatan. Semua alat bantu dipasang kembali di tubuh Soeharto. Saat itu pula, Wapres JK dan Mensesneg Hatta Rajasa menengok Soeharto. Sejumlah kroni Soeharto juga datang.
- Karena sangat kritis, Soeharto ditidurkan oleh tim dokter. Hingga pukul 21.00 WIB, kondisi Pak Harto masih satu tingkat lebih ringan di bawah koma. Pengamanan di RSPP dan Cendana diperketat oleh polisi. Keluarga menangis dan surat Yasin dikumandangkan di RSPP.
- Sempat ada kontroversi, sebenarnya Soeharto sempat berhenti bernafas. Namun, karena tim dokter memasangi ventilator, maka Soeharto masih bernafas lagi. Keluarga Soeharto menyatakan sudah ikhlas bila Soeharto berpulang.
Sabtu, 12 Januari- pukul 01.00 WIB dinihari, Soeharto masih belum melewati masa kritis. Semua alat bantu dan ventilator masih terpasang di tubuh Soeharto.
- Kritisnya Pak Harto membuat polisi bersiap. Bahkan, di Solo, polisi dan TNI sudah disiagakan. Persiapan untuk proses pemakaman bila Soeharto wafat juga sudah dikoordinasikan. Hingga pukul 08.00 WIB, kondisi Soeharto masih kritis.
- Pukul 09.00 WIB, dokter mengabarkan Soeharto membaik. Soeharto bisa bangun dan sadar. Pukul 10.00 WIB, dokter dalam jumpa pers menguatkan bahwa Soeharto semakin membaik, meski masih alami pendarahan di lambung. Bersamaan dengan itu, Presiden SBY tiba di Jakarta dari melawat Malaysia dan langsung mendapat laporan dari tim dokter kepresidenan.
- Siang hingga malam hari, kondisi Soeharto semakin membaik. Persiapan-persiapan di Solo mengenai pemakaman juga dibubarkan. Dua panser TNI yang sebelumnya disiagakan di Astana Giribangun juga ditarik kembali. ID card wartawan untuk pemakaman juga ditarik. Penjagaan di Cendana juga mulai dikurangi.
Minggu, 13 Januari- Sekitar pukul 13.00 WIB, tim dokter mengabarkan lagi bahwa Soeharto sangat kritis. Kondisi Soeharto lebih buruk dibanding Jumat lalu. Peluang Soeharto untuk hidup 50:50 dan pihak keluarga sudah ikhlas bila Soeharto berpulang. Semua alat masih dipasang di tubuh Soeharto.
- Dokter melakukan transfusi darah lagi, sementara kerabat dan banyak pihak yang kembali menjenguk Soeharto. Pengamanan di Cendana kembali diperketat. Bahkan, Cendana disterilkan. Pengamanan RSPP juga diperketat. Lima pesawat TNI AU juga sudah disiagakan bila Soeharto mengalami kondisi terburuk.
- Pukul 19.00 WIB, tim dokter lagi-lagi mengabarkan kondisi Soeharto membaik, namun masih kritis. Dokter terus menangani Pak Harto. Semua anak dan cucu Soeharto juga masih berkumpul.
- Pukul 23.00 WIB, tim dokter mengabarkan kondisi Soeharto semakin membaik dan lebih baik dibanding pagi tadi. Namun, Soeharto masih tetap kritis, meski kondisi gawat sudah lewat. Tim dokter terus berupaya mengeluarkan cairan dari tubuh Pak Harto.